Pengenalan operator
Operator
Operator adalah simbol-simbol khusus yang
digunakan untuk mengoperasikan suatu nilai data (operand).
Ada
beberapa jenis operator, yaitu :
a.
Operator Aritmatika
Digunakan untuk mengoperasikan data-data umeric,
seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dll. Dalam proses
aritmatika tersebut, pengerjaan operasi tergantung dari tingkat valensi
operator-operator yang terlibat. Perpangkatan memiliki valensi tertinggi,
kemudian dilanjutkan dengan perkalian, pembagian, pembagian bulat dan sisa
pembagian, sedangkan penjumlahan dan pengurangan mempunyai valensi yang
terendah.
Operator
|
Keterangan
|
Hirearki
|
^
|
Pangkat
|
1
|
*
|
Perkalian
|
2
|
\
|
Pembagian
Integer
|
2
|
/
|
Pembagian
Real
|
2
|
MOD
|
Sisa
Pembagian (Modulus)
|
2
|
+
|
Penjumlahan
|
3
|
-
|
Pengurangan
|
3
|
Tabel Operator
b.
Operator Relasi
Digunakan untuk mewakili sebuah nilai
logika (nilai boolean), dari suatu persamaan atau nilai. Operator-operator yang
terlibat adalah :
= : sama dengan
> : lebih besar
< : lebih kecil
<> :
tidak sama dengan
>= : lebih besar atau sama dengan
<= : kurang atau sama dengan
c.
Operator Logika
Digunakan untuk mengoperasikan operand
(konstanta, variabel, atau suatu ekspresi) secara logis. Operator-operator
logika yang umum dalam bahasa pemrograman : AND , OR, NOT.
=====================================================================================
Pseudocode
Pseudocode merupakan suatu bahasa
programmer terhadap permasalahan yang akan diselesaikan tanpa memikirkan
tatabahasa (sintax) dari bahasa pemorograman tertentu.
Kegunaan Pseudocode adalah sebagai
berikut:
- Menjembatani antara bahasa ibu programmer dengan bahasa komputer. Sebagai contoh, pseudocode yang ditulis dalam bahasa indonesia disebut Structured Indonesia.
- Menggambarkan logika urut urutan program tanpa memperhatikan bagaimana bahasa pemrogramannya.
Setelah
kode program bentuk pseudocode ini dirancang dan telah diperiksa dengan teliti
kebenarannya, langkah selanjutnya adalah membuat program yang sebenarnya.
Penulisan Pseudocode
Walaupun
dalam penulisan pseudocode itu tidak ada aturan yang resmi, namun disana telah
ditetapkan suatu aturan untuk menulis pseudocode, khususnya untu kata-kata
kunci (keywords) dan kata-kata cadangan (reserved word), yaitu
harus dicetak dengan huruf tebal.
Bentuk dasar pseudocode
Dalam pseudocode terdapat 3 bentuk
dasar, yaitu:
Urutan Penamaan
Urutan adalah suatu koleksi dari berbagai
statemen instruksi masukan/ keluaran. Secara eksplisit masukan/ luaran dalam
pseudocode dituliskan sebagai berikut :
Read
data from source
dan
Write data
to destination
Struktur Seleksi
Struktur
seleksi merupakan dasar logika kontrol alir keputusan. Artinya bahwa blok pernyataan
dilaksanakan jika kondisi bernilai boolean true.
Seleksi bentuk If
Bentuk umum penulisan pseudocode
untuk struktur seleksi If atau kontrol alir keputusan sebagai berikut:
If <condition>
Then Aksi
Else Aksi
Endif
Artinya bahwa blok seleksi dimulai
dari bagian ”If” dan diakhiri dengan ”Endif”
Seleksi
bentuk CASE
Bentuk umum pseudocode struktur
seleksi CASE adalah sebagai berikut:
Selected_variabel
CASE (value_1)
block_1
CASE
(value_2) block_2
:
:
DEFAULT CASE
block_n
Endselect
Struktur Iterasi
Struktur iterasi merupakan dasar
logika kontrol alir perulangan. Artinya bahwa blok statemen dilaksanakan
berulang-rulang sampai suatu keadaan akhir terpenuhi.
Iterasi
bentuk DO WHILE
Bentuk umum pseudocode iterasi DO
WHILE adalah sebagai berikut:
While <condition>
do
Aksi
Endwhile
Iterasi
bentuk DO
Bentuk umum pseudocode iterasi DO
adalah sebagai berikut:
Do index
= initial to limit
Aksi
Enddo
Iterasi
FOR
Bentuk umum pseudocode iterasi FOR
adalah sebagai berikut:
For index
= initial to limit
Aksi
Endfor
Contoh
penulisan pseudocode untuk masalah penetapan nilai lebih besar atau lebih kecil
dari dua bilangan A dan B
Mulai
Baca data
nilai A dan nilai B
Jika nilai
A > nilai B
tulis “bilangan
A lebih besar dari bilangan B”
Bukan
tulis ”bilangan
A lebih kecil dari bilangan B”
Akhiri_jika
Selesai
No comments:
Post a Comment